

MOKAREN
B1 STUDIO PROSES PERENCANAAN
POTENSI
MASALAH
FISIK ALAM
Pembangunan kawasan perkotaan perlu ditinjau dari segi fisik seperti topografi dan kelerengan agar tidak terjadi kesalahan yang nantinya berdampak pada aspek lain. oleh sebab itu perlunya menganalisis serta meninjau lebih lanjut mengenai potensi dan masalah fisik alam yang terjadi di wilayah tersebut. selain itu, meninjau serta menganalisis suatu potensi dan permasalah di suatu wilayah dapat meminimalisir keadaan yang merugikan seperti kerawanan bencana.

Potensi :
-
Sungai Brantas sebagai sumber air terbesar
-
Didominasi kemampuan lahan tinggi
-
Memiliki jenis tanah alluvial dan regosol yang subur
-
Memiliki kemiringan lereng yang datar hingga landai
Masalah :
-
Air tanah mencapai ambang batas
-
Hampir seluruh wilayah kediri mimiiki kerentanan bencana kekeringan yang tinggi
-
Kerawanan banjir yang tinggi akibat tingkat permeabilitas yang rendah
-
Hampir selluruh wilayah Kediri memili kerentanan bencana gempa bumi tinggi
-
Terdapat wilayah yang memiliki kerentanan bencana sedang
EKONOMI DAN SISTEM AKTIVITAS
Kota Kediri memiliki titik-titik aktivitas yang beraneka ragam untuk mendukung perekonomian. Pendapatan per kapita penduduk cenderung seimbang akibat tingginya PDRB khususnya di sektor Industri Pengolahan dan tenaga kerja yang produktif. Akan tetapi, kesempatan kerja di Kota Kediri justru rendah yang beresiko mengurangi produktivitas tenaga kerja serta menambah jumlah pengangguran. Meski kontribusi sektor Industri Pengolahan cukup tinggi, namun Kota Kediri tidak memiliki sektor basis yang berdaya saing.

Potensi :
-
Terdapat 15 aktivitas industri, 9 perdagangan, dan 11 jasa
-
Penyedia akomodasi berskala regional
-
Ketimpangan pendapatan rendah (indeks gini < 0,5)
-
Produktivitas tenaga kerja tinggi ( lebih dari 1,5 milyar / jiwa)
-
Investasi tertinggi pada sektor industri, perumahan, dan perkantoran ( > 0,254 triliun)
Masalah :
-
Ketimpangan wilayah tinggi ( indeks williamson 0,74 - 0,84)
-
Ketergantungan pada sektor basis yakni pada industri pengolahan sebesar 80,35%
-
Tingkat inovasi rendah (0,4738)
-
Daya saing sedangdengan nilai 1,65 dibawah Jawa Timur
-
Kesempatan kerja yang rendah dibandingakan dengan Jawa Timur
-
Tidak memiliki sektor basis yang berdaya saing
STRUKTUR RUANG
Kota Kediri berada di jalur transportasi regional antara Surabaya dengan Tulungagung, Nganjuk, Blitar dan Malang telah ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) yang berfungsi untuk mendorong sistem perkotaan sebagai pusat pelayanan sekunder. Masalah yang dihadapi oleh Kota Kediri adalah tidak tersedianya akses jalan tol yang dapat menghubungkan dengan pusat-pusat kegiatan di Pulau Jawa.

Potensi :
-
Kecamatan Kota dan Mojoroto sebagai pusat pelayanan Kediri Raya
-
Memiliki indeks aksesibilitas tertinggi di Jawa Timur
Masalah :
-
Kurangnya akses terhadap wilayah luar (belum memiliki jalan tol dan akses jalan tol yang jauh)
PEMANFAATAN DAN PENGGUNAAN LAHAN
Kota Kediri terus mengalami pertumbuhan penduduk dan berdampak pada peningkatan lahan terbangun di berbagai daerah. Hal ini sangat berimplikasi kepada pemanfaatan dan penggunaan lahan serta perlu dilakukan analisis potensi yang ada dan memperhatikan permasalahan yang terjadi di tiap kecamatannya.

Potensi :
-
Pengembangan wilayah sebagai kawasan khusus militer
-
Pengembangan wilayah sebagai kawasan perlindungan
-
Pengembangan wilayah sebagai kawasan pariwisata
-
Pengembangan wilayah sebagai kawasan industri
-
Pengembangan wilayah sebagai kawasan pemukiman
-
Pengembangan wilayah sebagai kawasan ruang terbuka hijau
-
Pengembangan wilayah sebagai daerah resapan air
Masalah :
-
Terdapat pemukiman yang berada pada daerah rawan bencana kebakaran
-
Pembangunan yang hanya memusat pada pusat kota , sehingga berpangaruh pada berkurangnya ruang terbuka hijau
-
Pembangunan pemukiman yang berada di sekitar Sungai Brantas yang memiliki potensi bencana banjir
SARANA & PRASARANA
Kota Kediri memiliki stasiun dengan rencana pembangunan dry port di Kecamatan Kota dan memiliki Terminal barang dan angkutan yang mendukung kegiatan perdagangan dan jasa. Potensi Kelengkapan jaringan jalan, kemudahan akses jalan berpotensi untuk pelayan fasilitas kesehatan serta akses untuk perindustrian serta perdagangan dan jasa, selain itu juga kemudahan akses dalam mencapai wilayah lain dan Bandara Dhoho di Kabupaten Kediri.

Potensi :
-
Rencana jalan tol strategis Kediri Kertosono (2024)
-
Rencana jalan tol non- strategis Kediri Kertosono (2024-2029)
-
Memiliki terminal tipe A sebagai simpul transportasi
-
Memiliki tstasiun kereta sebagai simpul transportasi
-
Kinerja listrik surplus
-
Memiliki jaringan internet yang baik
-
Kinerja pelayanan air bersih yang baik
Masalah :
-
Tempat pembuangan akhir (TPA) Klotok hanya mampu menampung hingga tahuh 2022
-
Fasilitas umum yang terpusat di pusat kota
-
Beberapa tower BTS belum memiliki ijin
-
Masih ada jalan lokal yang memiliki kondisi tidak baik
-
Masih ada jalan kolektor yang memiliki kondisi tidak baik
-
Letak sutet yang belum sesuai standar
DEMOGRAFI DAN SOSIAL BUDAYA
Perkembangan penduduk tidak lepas dari aspek keruangan sebagai container dari aktivitas masyarakat. Bentuk-bentuk perkembangannya yang meliputi kualitas, kuantitas hingga sebarannya, disebabkan oleh faktor sejarah, kelengkapan fasilitas, adanya industri dan pusat kegiatan baru. Kondisi sosial budaya tercipta oleh aktivitas masyarakat di dalamnya seperti keberadaan pondok pesantren maupun pusat kerajinan.

Potensi :
-
keberadaan pondok pesantren dan industri menjadi faktor penyebab meningkatnya angka migrasi
-
Pusat kerajinan tenun ikat di Kelurahan Bandar Kidul
-
Kepadatan penduduk tertinggi di Kecamatan Mojoroto karena pada masa kerajaan pernah menjadi pelabuhan sungai
-
Jumlah usia produktif diproyeksikan akan terus meningkat hingga tahun 2040
-
Peningkatan IPM berpotensi menurunkan tingkat kemiskinan
-
Penurunan tingkat kemiskinan berpotensi penurunan tingkat kriminalitas
Masalah :
-
Ledakan jumlah penduduk akan terjadi pada beberapa tahun yang akan datang
-
Pusat kota menjadi sasaran pelaku tindak kriminalitas
-
Kepadatan penduduk memusat di tengah kota yaitu pada Kel. Jagalan (394 jiwa/ha) dan Kel Ringin Anom (245 jiwa/ha)
-
Distribusi penduduk kecamatan pesantren cukup merata