

MOKAREN
B1 STUDIO PROSES PERENCANAAN
FISIK
ALAM
01/
Bentang Lahan Kota Kediri
Kota Kediri memiliki bentang lahan yang terbagi menjadi 2 jenis yaitu dataran fluvio vulkanik dengan presentase 94% yang dimana jenis lahan ini sangat subur dan memiliki pondasi kuat sehingga dapat dijadikan dasar untuk pembangunan. Kemudian dataran yang kedua ada kerucut parasiter Gunung Klotok sebesar 6%. Kota Kediri dialiri Sungai Brantas dan terdapat 10 sub DAS. Wilayah ini memiliki jenis tanah yang didominasi oleh aluvial seluas 47,9% dan didominasi jenis batuan geologi aluvial yang dimana keduanya memiliki sifat mudah dibangun.
02/
Kondisi Fisik Alam Kota Kediri
Kota Kediri memiliki kemiringan lereng sebesar 0-2% pada hampir 90% wilayahnya dan ketinggian 57-89 Mdpl pada 65% wilayahnya yang menunjukan bahwa wilayah perencanaan ini termasuk dataran rendah.Selain itu, Kota Kediri memiliki kerentanan terhadap lima bencana, yaitu kerentanan bencana gempa dan kekeringan yang tinggi, kerentanan bencana banjir yang sedang, serta kerentanan bencana tanah longsor dan kebakaran yang terjadi pada sebagian kecil Kecamatan Mojoroto. Dari segi kemampuan lahan, Kota kediri terdiri dari tiga klasifikasi pengembangan, yang didominasi oleh lahan dengan kemampuan pengembangan agak tinggi dengan presentase 65,8%.
03/
Kebijakan Yang Berkaitan
Berkaitan dengan apek fisik alam, terdapat beberapa kebijakan. Pertama untuk menjalankan pembangunan kota yang seimbang dan sesuai dengan daya dukung fisik alam, Kota Kediri dibagi menjadi beberapa kawasan yaitu lindung, budidaya, dan penyangga. Selain itu, ada pula kebijakan perlindungan kawasan lahan pertanian pangan berkelanjutan di seluruh kota. Terakhir, terkait dengan kerentanan bencana banjir,, terdapat beberapa kebijakan untuk mengatasinya yaitu penetapan kawasan strategis kawasan resapan air, perlindungan sempadan sungai, dan perlindungan sempadan mata air.