

MOKAREN
B1 STUDIO PROSES PERENCANAAN
ISU
PERENCANAAN
TEMA SATU.
"Belum Adanya Sektor Basis Baru Sebagai Penyokong Sektor Industri Pengolahan Berbasis Infrastruktur Wilayah dan Kapasitas Sumber Daya Manusia"
I
Sebesar 80% perekonomian Kota Kediri sangat bergantung pada sektor industri pengolahan sehingga tidak memiliki daya saing yang kuat. Kota Kediri akan mengalami bonus demografi yang didukung oleh penurunan angka migrasi keluar dan angka kemiskinan karena sumber daya manusia yang berkualitas akan meningkat. Secara infrastruktur, bonus demografi ini didukung oleh keberadaan terminal barang dan angkutan, serta perencanaan dry port. Namun terminal di kota ini tidak sesuai standar karena memiliki luas yang kurang serta fasilitas di dalam terminal yang kurang. Oleh karena itu perlu adanya sektor basis baru sebagai penyokong sektor industri pengolahan berbasis infrastruktur wilayah dan kapasitas SDM.
TEMA DUA.
II
"Kurangnya Penyediaan Infrastruktur yang Merata dan Berkelanjutan"
Kecamatan Kota dan Mojoroto sebagai pusat pelayanan Kediri Raya menjadi salah satu potensi penyediaan infrastruktur di Kota Kediri. Kota Kediri mempunyai aksesbilitas tertinggi se-Jawa Timur. Namun, akses ke luar wilayah Kota Kediri masih kurang memadai karena kurangnya aksesibilitas ke jalan Tol. Fasilitas umum dan fasilitas sosial di Kota Kediri sudah cukup memadai secara kuantitas seperti terdapatnya terminal barang dan angkutan, serta koneksi internet yang baik, namun belum semua daerah terlayani dengan baik dan masih belum sesuai standar nasional seperti terminal, jalan kolektor dan jalan lokal, TPA yang hanya mampu menampung sampah hingga tahun 2022, serta belum adanya arahan pengembangan EBT. Oleh karena itu, perlu adanya upaya penyediaan infrastruktur yang lebih merata dan berkelanjutan di Kota Kediri.
TEMA TIGA.
"Kurang Optimalnya Penggunaan Lahan yang Berkelanjutan""
III
Pemusatan penduduk di tengah kota dan adanya rawan bencana kekeringan tinggi dapat menimbulkan permukiman rawan kebakaran. Namun tingkat rawan kebakaran yang tinggi tidak didukung dengan mitigasi bencana yang baik. Berdasarkan segi mitigasi bencana yang telah ada, Kota Kediri memiliki 1 satu pos pemadam kebakaran yang berada di Kecamatan Pesantren. Potensi pengembangan permukiman dan industri yang menarik sistem aktivitas perlu pengadaan mitigasi bencana untuk mencegah dan antisipasi bencana. Sistem mitigasi bencana ini juga perlu didukung oleh penggunaan lahan yang optimal dan berkelanjutan.
TEMA EMPAT.
"Minimnya Persiapan Sebagai Pusat Pelayanan Umum"
IV
Kediri Raya tepatnya di Kecamatan Kota dan Mojoroto memiliki potensi dalam penyediaan infrastruktur di Kota Kediri, didukung oleh penyediaan sarana dan prasarana sebagai penunjang masyarakat setempat dalam beraktivitas. Didukung dengan adanya aksesibilitas Kota Kediri yang tertinggi di Provinsi Jawa Timur, sehingga tercipta adanya rencana pembangunan dry port pada stasiunnya. Selain itu, adanya terminal barang dan angkutan yang mendukung aksesibilitas baik dalam kegiatan ekonomi seperti distribusi barang. Akan tetapi, masih banyaknya terminal yang belum memenuhi standar yang ada. Tidak hanya itu, masih terdapat jalan kolektor maupun lokal yang belum sesuai dengan standar, juga akses ke luar wilayah Kota Kediri masih kurang memadai karena kurangnya aksesibilitas ke jalan Tol.
TEMA LIMA.
"Kurangnya Pengoptimalam Sumber Daya Manusia (SDM) dan Pengembangan Infsreuktur Untuk Meningkatkan Daya Saing"
Kurangnya inovasi membuat perkembangan Kota Kediri bergerak lambat dan kesempatan kerja yang ada pun cenderung rendah. Peningkatan daya saing juga harus didukung dengan penyediaan infrastruktur yang mendukung pemanfaatan sumber daya secara optimal, oleh karena itu perlu adanya pembenahan infrastruktur dalam rangka peningkatan daya saing dan inovasi daerah untuk mendukung perkembangan kota.
V
ISU UTAMA
Kurangnya kesiapan pusat pelayanan dalam meningkatkan daya saing dengan pengembangan sektor basis baru melalui pemanfaatan lahan yang berkelanjutan